Abah Anom Yang Peduli Terhadap Agama Dan Negara


ABAH ANOM GIGIH MENYEBARKAN AJARAN ISLAM MELALUI THORIQOH QODIRIYAH NAQSYABANDIYAH

Pondok Pesantren Suryalaya, dengan kepemimpinan Abah Anom, tampil sebagai pelopor pembangunan perekonomian rakyat melalui pembangunan irigasi untuk meningkatkan pertanian, membuat kincir air untuk pembangkit tenaga listrik, dan lain-lain.

Dalam perjalanannya, Pondok Pesantren Suryalaya tetap konsisten kepada Tanbih, wasiat Abah Sepuh yang diantara isinya adalah taat kepada perintah agama dan negara, maka Pondok Pesantren Suryalaya tetap mendukung pemerintahan yang sah dan selalu berada di belakangnya.

Di samping melestarikan dan menyebarkan ajaran agama Islam melalui metode Thoriqah Qadiriyah Naqsabandiyah, Abah Anom juga sangat konsisten terhadap perkembangan dan kebutuhan masyarakat, maka sejak tahun 1961 didirikanlah Yayasan Serba Bakti dengan berbagai lembaga di dalamnya, termasuk pendidikan formal, mulai TK, SMP Islam, SMU, SMK, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, Madrasah Aliyah kegamaan, Perguruan Tinggi (IAILM) dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Latifah Mubarokiyah serta Pondok Remaja Inabah.

Didirikannya Pondok Remaja Inabah sebagai wujud perhatian Abah Anom terhadap kebutuhan umat yang sedang tertimpa musibah.

Berdirinya Pondok Remaja Inabah membawa hikmah, di antaranya menjadi jembatan emas untuk menarik masyarakat luas, para pakar ilmu kesehatan, pendidikan, sosiologi, dan psikologi, bahkan pakar ilmu agama mulai yakin bahwa agama Islam dengan berbagai disiplin Ilmunya, termasuk tasawuf dan tarekat, mampu merehabilitasi kerusakan mental dan membentuk daya tangkal yang kuat melalui pemantapan keimanan dan ketakwaan dengan pengamalan Thoriqah Qadiriyah Naqsabandiyah.

Sepulangnya melaksanakan ibadah haji, istri tercinta Hj. Euis Siti Ru'yanah menderita sakit pada tahun 1974-1978 sampai wafatnya. Tetapi kesedihan tidak mengurungkan semangatnya untuk mengembangkan ajaran Thoriqoh Qodiriyah Naqsyabandiyah, dengan terbukti semakin semaraknya La Ilaha Illalloh di tiap tempat di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan manca negara, seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Jepang, Australia dan di belahan bumi lainnya, dengan dibantu oleh para Wakil Talqinnya, Mubaligh, Sesepuh Ikhwan dan tokoh-tokoh lainnya dari setiap golongan kemasyarakatan, yang bahu membahu dengan gigih mengembangkan TQN Suryalaya sampai dikenal dan dipandang oleh mata dunia luas.

Pada tahun 1978, Abah Anom mempersunting seorang wanita solehah yang bernama Yoyoh Sofiah dan dikaruniai seorang putra yang diberi nama Ujang Muhammad Qodiri Mubarok, dan semakin bersinarlah tempat terbitnya matahari ma'rifat Pondok Pesantren Suryalaya.

Dalam melaksanakan tugas sehari-hari, Abah Anom menunjuk tiga orang pengelola, yaitu KH. Noor Anom Mubarok BA, KH. Zaenal Abidin Anwar, dan H. Dudun Nursaiduddin sebagai "Pengemban Amanah" Abah Anom.

***

Sumber:
Buku Thoriqot Qodiriyyah Naqsyabandiyyah (Sejarah, Asal-Usul Dan Perkembangannya) Edisi Ulang Tahun Pondok Pesantren Suryalaya Ke-85
(1990) Yang Diterbitkan Oleh Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah (IAILM) Pada Tahun 1990

***
Daftar Isi