Sinar Semburat Di Cakrawala Barat


Riwayat Singkat Abah Anom

›
LAHIRNYA ABAH ANOM Abah Anom dilahirkan di Pondok Pesantren Suryalaya Kampung Godebag Desa Tanjungkerta Kecamatan Pagerageung Tasikmalaya...


Abah Anom "Putra Panengah"

›
PUTRA-PUTRI SYEKH ABDULLAH MUBAROK BIN NUR MUHAMMAD (ABAH SEPUH) Abah Anom putra "Panengah" Syekh Abdullah Mubarok Bin Nur Muha...


Susunan Putra Putri Abah Anom

›
15 ORANG PUTRA-PUTRI ABAH ANOM Abah Anom mempunyai 14 putra kandung dan 1 putra sulung tiri. Dari rahim Hj. Euis Siti Ru'yanah (ist...


Masa Pendidikan Abah Anom

›
ANTARA TAHUN 1923-1928 Dimulai pada usia 8 tahun Shohib muda (Abah Anom) sekolah di Vervolig School (semacam sekolah dasar) di Ciamis. ...


Wakil Talqin Termuda

›
ABAH ANOM DIANGKAT SEBAGAI WAKIL TALQIN PADA USIA 18 TAHUN Pada usia 18 tahun, Shohib muda telah banyak menguasai ilmu-ilmu agama Islam y...


Tujuh Bulan Di Tanah Harom

›
SEMPRONG BULAO "Semprong Bulao" adalah kapal laut milik perusahaan Belanda yang membawa Shohib muda melaksanakan ibadah haji ke...


Ajengan Shohib

›
MEMBANTU ABAH SEPUH MEMIMPIN PONDOK PESANTREN SURYALAYA Sepulangnya dari Mekah pada tahun 1939, Shohib muda membantu ayahandanya Syekh Ab...


Nama Abah Sepuh Dan Abah Anom Mulai Disebut Orang

›
ABAH ANOM DIANGKAT MURSYID THORIQOH QODIRIYAH NAQSYABANDIYAH PADA USIA 35 TAHUN Sebutan Abah Sepuh kepada Syekh Abdullah Mubarok bin Nur ...


Abah Anom Yang Peduli Terhadap Agama Dan Negara

›
ABAH ANOM GIGIH MENYEBARKAN AJARAN ISLAM MELALUI THORIQOH QODIRIYAH NAQSYABANDIYAH Pondok Pesantren Suryalaya, dengan kepemimpinan Abah A...


Silsilah Kemursyidan

›
SILSILAH TQN "THORIQAT QOODIRIYYAH WAN NAQSYABANDIYYAH" PONDOK PESANTREN SURYALAYA TASIKMALAYA 1. Robbul Arbaabi Wa Mu'ti...
Beranda
Lihat versi web

Mengenai Saya

Foto saya
Abdul Ghoets
Banyak sekali hal yang perlu kita benahi, dari setiap sudut kehidupan kita. Salah dan benar hanya sebuah penilaian atas dasar pengetahuan yang dimiliki, yang hakikatnya sangatlah sedikit kita memahaminya. Kita tidak tahu, siapakah diri kita ini hari esok. Kita hanya berjalan mengikuti alur takdir. Oleh karena itu mulailah kita melangkah, berjalan di antara benar dan salah, di antara siang dan malam, di antara atas dan bawah, di antara suka dan duka, sampai kita memejamkan mata.
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.